Pengalaman, banyak orang mempunyai pengalaman, tetapi tak jarang pula
tak mampu melakukan aksi nyata dari pengalaman tersebut, terlebih
mengambil pengalaman dari orang lain. tak sedikit pula mempunyai
segudang pengalaman, tetapi ternyata pengalaman akan sebuah akhir dari
kesuksesan, bukanlah pengalaman pahitnya sebuah perjuangan.
pengalaman pribadi muncul dari setiap aktivitas yang kita lalui.
setiap kegiatan yang kita lalui akan memunculkan banyak pengalaman baru
bagi diri kita. jika diminta memilih, pastilah setiap manusia akan
memilih kejadian yang enak-enak, menggembirakan, menyenangkan,
mengasyikkan dan sejenisnya. tetapi kenyataan hidup takkan demikian.
banyak hal kepahitan yang harus dilalui manusia (jika tidak mau
dikatakan terpaksa). dari keadaan terpaksa inilah kebanyakan manusia
lebih mampu bersikap dalam bertindak.
begitulah pengalaman menyakitkan menjadi guru yang “pahit”. bahkan
sangat pahit saat dikecap di lidah. seseorang takkan mampu merasakan
sakitnya jatuh tersungkur hanya dari cerita seniornya yang telah
mengalami jatuh tersungkur, ketika belum benar-benar mengalami sendiri
pengalaman “jatuh”. manusia akan belajar bagaimana dia bisa “jatuh”,
sehingga akan lebih berhati-hati dan lebih matang dalam melangkah.
ketika kita bersekolah, tidak semua Guru senantiasa senyum, ramah,
dan enak diajak ngobrol. tak sedikit diantara mereka bermuka masam,
cemberut, tak pernah “melempar” senyum bagi muridnya, atau bahkan sangat
“bengis” ketika menjadi Penjaga Ujian. begitulah guru, semua demi
kebaikan kita, yang bertindak sebagai seorang murid Madrasah Kehidupan.
begitulah pengalaman, tetapi hal yang tak jarang kita temui, bagi
fihak yang memiliki segudang pengalaman, banyak macam metode dalam
mentransfer pengalaman tersebut kepada juniornya. seakan mahalnya
pengalaman yang telah ia peroleh dengan susah payah tak mudah diberikan
kepada sang junior. biar junior meresakan terjatuh terlebih dulu, biar
benar-benar mengetahui rasa sakitnya terjatuh, kamudian barulah di
berikan “debrief” dari kejadian terjatuhnya tersebut. tak sedikit pula
yang melakukan transfer pengalaman dengan memberikan “manisan” yang
enak-enak untuk dikecap sehingga seakan-akan sang junior terkesima dan
terbuai, tanpa mengalamani sakitnya pengalaman “jatuh”.
pengalaman oh pengalaman……….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar